Memahami Perbedaan Antara Terjemahan Harfiah dan Terjemahan Idiomatik

Terjemahan adalah sebuah proses penting dalam berkomunikasi antarbahasa. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita perlu mengartikan kata-kata atau kalimat dari satu bahasa ke bahasa lain. Namun, tidak semua terjemahan sama. Ada dua jenis terjemahan yang umum digunakan, yaitu terjemahan harfiah dan terjemahan idiomatik. Dalam artikel ini, kita akan memahami perbedaan antara kedua jenis terjemahan tersebut.

Memahami Perbedaan Antara Terjemahan Harfiah dan Terjemahan Idiomatik

Terjemahan harfiah merujuk pada terjemahan yang dilakukan secara kata per kata dari bahasa sumber ke bahasa target. Artinya, terjemahan harfiah mencoba mengungkapkan makna secara literal tanpa memperhatikan struktur atau idiomatik dari bahasa sumber. Terjemahan harfiah biasanya digunakan dalam konteks teknis, seperti terjemahan dokumen hukum, ilmiah, atau teknis lainnya. Tujuannya adalah untuk memastikan keakuratan dan ketepatan dalam memindahkan informasi dari satu bahasa ke bahasa lain.

Namun, terjemahan harfiah memiliki keterbatasan dalam mengekspresikan nuansa dan makna yang lebih kompleks. Beberapa kata atau frasa dalam bahasa sumber mungkin tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa target. Selain itu, struktur kalimat dan idiomatik dari bahasa sumber juga sulit diungkapkan secara harfiah dalam bahasa target. Inilah mengapa terjemahan idiomatik diperlukan.

Terjemahan idiomatik, di sisi lain, adalah jenis terjemahan yang memperhatikan struktur kalimat, idiom, dan makna yang terkandung dalam bahasa sumber. Terjemahan idiomatik bertujuan untuk menghasilkan terjemahan yang lebih alami dan berbunyi asli dalam bahasa target. Dalam terjemahan idiomatik, terjemahan tidak hanya memindahkan kata demi kata, tetapi juga mencerminkan konteks budaya dan penggunaan yang benar dalam bahasa target.

Sebagai contoh, mari kita lihat idiom bahasa Inggris "the ball is in your court." Secara harfiah, idiom ini bisa diterjemahkan menjadi "bola ada di lapanganmu." Namun, dalam bahasa Indonesia, idiom tersebut akan lebih baik diterjemahkan sebagai "giliranmu" atau "kesempatan ada padamu." Terjemahan harfiah tidak akan memberikan makna yang sama dengan idiom aslinya, tetapi terjemahan idiomatik dapat menangkap nuansa dan makna yang tepat.

Dalam beberapa konteks, terjemahan idiomatik lebih disukai daripada terjemahan harfiah. Misalnya, dalam terjemahan sastra atau iklan, terjemahan idiomatik membantu mempertahankan pesan dan gaya penulis asli. Terjemahan idiomatik juga penting dalam memahami humor, peribahasa, dan ekspresi budaya tertentu yang tidak dapat diterjemahkan secara harfiah.

Sumber : www.jits.co.id