Manfaat IPAL Rumah Sakit dan Jenis-jenis Limbahnya

Memiliki IPAL rumah sakit adalah suatu kewajiban, karena berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat dan lingkungan. Limbah yang dihasilkan rumah sakit berpotensi menimbulkan gangguan terkait kebersihan air. Padahal, air dikonsumsi setiap harinya baik untuk memasak, minum, mandi.

 

Manfaat IPAL Rumah Sakit

Dengan adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah, banyak manfaat yang bisa didapatkan. Menerapkan IPAL dapat meminimalisir risiko pencemaran air sehingga bisa digunakan dengan aman oleh masyarakat. Adapun manfaat dari IPAl antara lain:

  • Mengelola air limbah sehingga bisa digunakan kembali sesuai kebutuhan.
  • Memperlancar aliran air ke sungai agar tetap bersih dan layak guna.
  • Menjaga tumbuh-tumbuhan di tanah serta hewan yang hidup di air agar terbebas dari bahaya keracunan yang menimbulkan penyakit dan kematian.

Jenis-jenis Limbah dari Rumah Sakit

Sebelum melakukan penerapan IPAL, terlebih dahulu penting untuk membedakan jenis-jenis limbah. Dari segi sifat hingga sumbernya, limbah dibedakan ke beberapa jenis. Berikut penjelasan mengenai perbedaan karakteristik pada keenam limbah tersebut:

1. Limbah Klinis

Pertama adalah limbah yang bersifat klinis, asalnya dari aktivitas pelayanan pasien dan sifatnya lebih berbahaya. Sebab, bisa menyebabkan infeksi kuman kepada orang-orang di rumah sakit. Beberapa contohnya seperti jarum bekas, anggota tubuh, cairan tubuh, perban bekas, kantong urine, dan lain-lain.

Limbah klinis yang bentuknya padat disimpan dalam penampungan sementara untuk B3. Berikutnya akan dikelola pihak ketiga dengan izin khusus untuk mengolah limbah B3. Sementara itu, limbah cair disalurkan ke pipa yang sudah dihubungkan ke unit IPAL milik RS.

2. Limbah Bukan Klinis

Jenis yang kedua adalah limbah non klinis. Contohnya yaitu kertas, plastik pembungkus yang tidak tersentuh cairan badan. Limbah ini sifatnya tidaklah berbahaya seperti menimbulkan risiko terinfeksi, namun tetap wajib ditangani dengan benar.

3. Limbah Patologis

IPAL rumah sakit juga bermanfaat untuk mengolah limbah yang sifatnya patologis. Sesuai namanya, patologis berarti tingkat bahayanya lebih tinggi. Untuk membedakannya, rumah sakit memberikan label “biohazard” pada jenis limbah ini.

Untuk mengolahnya, dilakukan melalui sterilisasi dengan alat bernama autoclave sebelum dikeluarkan dari unit patologi. Limbah patologis juga termasuk B3, sehingga perlu ditampung di penampungan sementara. Limbah cairnya kemudian disalurkan menuju IPAL setelah proses sterilisasi.

4. Limbah Dapur

Berikutnya ada limbah dapur yang juga lekat dengan aktivitas sehari-hari rumah sakit. Limbah ini biasanya merupakan sisa makanan hingga air kotor kamar mandi. Meskipun tidak berbahaya, limbah ini bisa mengundang kedatangan serangga yang menyukai kotoran.

Untuk itu wajib ditangani dengan baik agar tidak menimbulkan masalah kesehatan. Di sini, IPAL berfungsi menyaring remahan kecil yang terbawa aliran air sehingga tidak masuk menuju bak air limbah. Kandungan minyak serta lemak juga dipisahkan, untuk diambil dan diolah lebih lanjut.

5. Limbah Kimiawi

Unsur kimiawi tidak akan lepas dari kegiatan di rumah sakit. Limbah kimiawi utamanya berasal dari air pembuangan laboratorium. Di sinilah IPAL berfungsi untuk mengolah air limbah dari buangan laboratorium tersebut.

Limbah ini biasanya mengandung kadar logam berat dalam jumlah besar. Logam berat tersebut asalnya dari reagen yang kerap kali digunakan di laboratorium. Sehingga memerlukan pra pengolahan terlebih dahulu.

6. Limbah Radioaktif

Limbah radioaktif juga wajib ditangani dengan hati-hati. Prosedurnya wajib mengacu dengan ketentuan dari BATAN. Limbah ini umumnya berasal dari ruangan X-ray atau rontgen. Pengolahannya dilakukan terpisah, dan dilakukan oleh perusahaan yang dibekali izin khusus saja.

 

Demikian pembahasan tentang manfaat IPAL rumah sakit serta jenis-jenis limbah yang dihasilkannya. Sebab, semuanya memiliki karakteristik yang berbeda. Beberapa di antaranya bahkan membutuhkan penanganan khusus karena sifat yang dibawanya. Pengetahuan mendasar ini penting untuk diperhatikan oleh pihak rumah sakit.