Tier Data Center : Pengertian, Fitur dan Tingkatannya

Di era yang serba digital saat ini, data center memiliki peran yang sangat penting untuk menyimpan, mengelola, dan mengamankan data. Keberhasilan operasional bisnis sangat bergantung pada infrastruktur IT yang stabil dan dapat diandalkan, yang mana data center merupakan salah satu elemen utama. Namun, tidak semua data center diciptakan sama. 

Ada berbagai tingkatan atau “tier” yang menentukan kualitas dan kehandalan data center dalam memberikan layanan yang optimal. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu tier data center, tingkatan-tingkatan yang ada, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan tier untuk kebutuhan bisnis Anda.

 

Apa Itu Tier Data Center?

Menurut situs Majapahit Teknologi, Tier data center merujuk pada sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengukur ketersediaan, redundansi, dan ketahanan infrastruktur data center. Klasifikasi ini memberikan gambaran tentang seberapa kuat dan handalnya suatu data center dalam menangani gangguan dan menjaga kelangsungan operasional. Sistem tier ini diatur oleh Uptime Institute, yang menetapkan standar untuk desain dan pembangunan data center berdasarkan ketersediaan dan redundansi mereka.

Secara sederhana, semakin tinggi tingkat tier suatu data center, semakin handal infrastruktur tersebut dalam menghadapi kegagalan dan gangguan. Tier juga mencerminkan berapa banyak komponen redundansi yang ada untuk mendukung operasional tanpa gangguan.

Mengapa Tier Data Center Penting?

Pemilihan tier yang tepat sangat penting bagi perusahaan yang bergantung pada keandalan data center untuk menjalankan aplikasi kritis dan memastikan kelangsungan bisnis. Data center yang lebih tinggi tier-nya biasanya dilengkapi dengan sistem cadangan yang lebih canggih, yang memungkinkan mereka untuk bertahan dalam kondisi gangguan atau kerusakan komponen penting.

Adanya perbedaan tier ini sangat mempengaruhi kualitas layanan yang diberikan, seperti:

Keamanan dan Perlindungan Data

Data center dengan tier tinggi menawarkan tingkat perlindungan lebih baik terhadap ancaman keamanan dan kehilangan data.

Ketersediaan Layanan

Tier yang lebih tinggi berarti layanan yang lebih stabil dengan waktu downtime yang lebih sedikit.

Scalability dan Fleksibilitas

Beberapa tier memungkinkan penyusunan infrastruktur yang lebih fleksibel, memudahkan perusahaan untuk berkembang.

Penting bagi perusahaan untuk memilih tier yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dengan mempertimbangkan anggaran, skala operasional, dan tingkat kepentingan data yang mereka kelola.

Tier Data Center

Tingkatan Tier Data Center

Uptime Institute mengklasifikasikan data center ke dalam empat tingkatan, dari Tier I hingga Tier IV, yang masing-masing mencerminkan tingkat ketahanan dan redundansi yang berbeda.

Tier 1 – Basic Capacity

Tier 1 adalah level dasar dari data center, yang menyediakan infrastruktur dengan satu jalur daya dan pendinginan. Pada tier ini, tidak ada redundansi, yang berarti jika ada kegagalan pada komponen penting seperti sumber daya daya atau sistem pendingin, seluruh operasi bisa terganggu. Biasanya, data center Tier I digunakan untuk aplikasi non-kritis yang tidak memerlukan waktu operasional 24/7.

Fitur utama:

  • Satu jalur daya dan pendinginan
  • Tidak ada redundansi atau cadangan
  • Potensi downtime jika terjadi kegagalan sistem

Tier I sangat cocok untuk perusahaan kecil dengan kebutuhan IT yang sederhana dan tidak bergantung pada ketersediaan data secara terus-menerus.

Tier 2 – Redundant Capacity Components

Tier II menawarkan tingkat redundansi yang lebih baik dibandingkan dengan Tier I. Pada level ini, data center dilengkapi dengan beberapa komponen redundansi seperti jalur daya dan sistem pendinginan cadangan. Dengan demikian, jika salah satu komponen gagal, data center tetap dapat beroperasi tanpa gangguan.

Fitur utama:

  • Redundansi pada daya dan pendinginan
  • Dua jalur daya dan sistem pendinginan cadangan
  • Waktu downtime yang lebih rendah dibandingkan Tier I

Data center Tier II cocok untuk bisnis yang memerlukan ketersediaan yang lebih baik, namun tidak memerlukan tingkat keandalan yang sangat tinggi.

Tier 3 – Concurrently Maintainable

Tier III adalah pilihan untuk perusahaan yang memerlukan ketersediaan dan keandalan yang lebih tinggi. 

Pada tingkat ini, data center dapat dipelihara tanpa mengganggu operasional. Artinya, jika ada perawatan atau pemeliharaan pada komponen-komponen utama, operasional data center tetap dapat berjalan dengan normal. Tier III juga menyediakan redundansi penuh pada jalur daya dan pendinginan.

Fitur utama:

  • Redundansi penuh (dua jalur daya, sistem pendinginan, dan jaringan)
  • Dapat dipelihara tanpa downtime
  • Desain dengan ketersediaan tinggi

Tier III cocok untuk perusahaan yang memiliki aplikasi dan data kritis yang memerlukan waktu operasional yang hampir 100% tanpa gangguan.

Tier 4 – Fault Tolerant

Tier IV adalah tingkat tertinggi dalam klasifikasi data center. Data center pada tier ini dirancang untuk memberikan toleransi terhadap kesalahan dan menjaga kelangsungan operasional meskipun ada kegagalan komponen utama. 

Tier IV menawarkan dua jalur daya yang sepenuhnya redundan, sistem pendinginan, dan jaringan yang semuanya dirancang untuk beroperasi secara independen dan tanpa gangguan. Dengan kapasitas redundansi yang sangat tinggi, Tier IV memiliki tingkat ketersediaan hampir 100%.

Fitur utama:

  • Redundansi penuh dan komponen cadangan ganda
  • Toleransi terhadap kesalahan (Fault Tolerant)
  • Tidak ada downtime atau gangguan operasional
  • Waktu operasional hampir 100%

Tier IV sangat cocok untuk perusahaan dengan aplikasi yang sangat kritis, seperti perusahaan perbankan, rumah sakit, dan penyedia layanan cloud besar, yang memerlukan keandalan dan waktu operasional yang mutlak.

Pastikan Data Center Anda Tersertifikasi Tier

Saat memilih penyedia layanan data center, pastikan bahwa mereka memiliki sertifikasi tier yang sesuai dengan kebutuhan operasional dan tingkat ketersediaan yang Anda inginkan. Memilih data center yang tersertifikasi tier dapat memberikan jaminan bahwa mereka memiliki infrastruktur yang kuat dan dapat diandalkan untuk mendukung aplikasi dan data kritis Anda.

Selain itu, pastikan bahwa data center Anda juga mematuhi sertifikasi keamanan dan regulasi yang relevan untuk industri Anda. Ini tidak hanya membantu dalam menjaga keberlanjutan operasional, tetapi juga memberikan kepercayaan lebih kepada pelanggan dan mitra bisnis Anda.