Jenis-Jenis Taman Jepang yang Populer dan Ciri-Cirinya

Taman Jepang atau nihon teien adalah salah satu bentuk seni lanskap yang paling dikenal dan dihargai di seluruh dunia. Tidak hanya mengedepankan estetika visual, taman Jepang juga mengandung filosofi mendalam yang mencerminkan keharmonisan alam, kesederhanaan, dan spiritualitas. Taman-taman ini mencerminkan nilai-nilai budaya Jepang yang menghargai ketenangan, kedamaian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan sekitarnya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis taman Jepang yang populer, serta ciri-ciri khusus dari masing-masing taman tersebut. Memahami jenis-jenis taman ini bisa membantu Anda lebih menghargai keindahan dan makna di balik desainnya, serta menjadi inspirasi untuk menciptakan taman dengan nuansa serupa di rumah Anda.

1. Taman Karesansui (Taman Batu)

Salah satu jenis taman Jepang yang paling terkenal adalah karesansui, yang juga dikenal sebagai taman batu atau taman kering. Taman ini biasanya ditemukan di kuil-kuil Zen dan dikenal sebagai “taman meditasi.” Karesansui tidak menggunakan air, melainkan memanfaatkan batu, kerikil, dan pasir untuk menggambarkan lanskap alam seperti sungai, lautan, atau pegunungan.

Ciri-ciri utama taman karesansui:

  • Elemen batu dan pasir: Batu besar ditempatkan untuk mewakili gunung atau pulau, sementara pasir atau kerikil diratakan dan disapu dengan pola untuk melambangkan air yang mengalir.
  • Minim vegetasi: Biasanya hanya sedikit tanaman yang digunakan, dan jika ada, tanaman ini dipilih dengan sangat hati-hati. Tanaman lumut sering kali menjadi pilihan karena memberikan sentuhan lembut pada lanskap yang keras.
  • Keseimbangan dan simetri: Batu ditempatkan dengan sangat hati-hati untuk menciptakan keseimbangan visual. Filosofi Zen juga tercermin dalam penataan ini, di mana setiap elemen memiliki tempat dan makna.

Taman karesansui sering digunakan sebagai tempat meditasi, karena ketenangan yang dihadirkannya mendorong refleksi dan introspeksi.

2. Taman Tsukiyama (Taman Bukit)

Taman tsukiyama adalah salah satu jenis taman Jepang yang lebih besar dan lebih kompleks, dirancang untuk meniru lanskap alam dalam skala kecil. Tsukiyama dalam bahasa Jepang berarti “bukit buatan,” sehingga dalam taman ini sering kali ditemukan bukit-bukit kecil, danau, atau sungai yang ditata untuk menciptakan suasana alam liar yang tenang.

Ciri-ciri utama taman tsukiyama:

  • Bukit buatan: Taman ini sering kali menampilkan bukit-bukit kecil yang dibuat dari tanah dan bebatuan. Bukit ini memberikan dimensi dan kedalaman pada taman, serta menciptakan ilusi lanskap yang lebih besar.
  • Kolam dan sungai: Air sering menjadi elemen sentral di taman tsukiyama, baik dalam bentuk kolam atau sungai buatan. Jembatan-jembatan kayu kecil biasanya dibangun untuk melintasi sungai, memberikan kesan damai dan harmoni.
  • Penggunaan pohon dan semak: Tanaman yang ditanam di taman ini sering kali adalah pohon dan semak berdaun lebat, seperti maple Jepang atau pinus, yang berubah warna seiring musim dan menambah keindahan visual taman.

Taman tsukiyama biasanya dirancang untuk dinikmati dari beberapa sudut pandang, memungkinkan pengunjung untuk berjalan di sekitar taman dan menemukan pemandangan yang berbeda dari setiap sudut.

3. Taman Chaniwa (Taman Upacara Teh)

Taman chaniwa atau taman upacara teh adalah taman yang dirancang untuk mengantarkan pengunjung menuju paviliun upacara teh. Taman ini mencerminkan filosofi Wabi-sabi, yang menekankan keindahan dalam kesederhanaan dan ketidaksempurnaan. Chaniwa biasanya terletak di dekat rumah teh tradisional dan berfungsi sebagai ruang transisi yang tenang sebelum masuk ke dalam upacara teh.

Ciri-ciri utama taman chaniwa:

  • Jalan setapak dari batu: Taman ini memiliki jalan setapak dari batu yang mengarahkan pengunjung menuju rumah teh. Batu-batu ini dipilih dengan hati-hati dan ditempatkan secara asimetris untuk menciptakan kesan alami.
  • Sumur air dan lentera batu: Di sepanjang jalan setapak, sering kali terdapat sumur air kecil atau lentera batu (tōrō) yang menambah keindahan dan fungsi praktis. Sumur air digunakan untuk ritual cuci tangan sebelum upacara teh dimulai.
  • Tanaman sederhana: Vegetasi dalam taman chaniwa biasanya terdiri dari tanaman hijau yang tidak terlalu mencolok, seperti lumut, bambu, atau pohon plum. Kesederhanaan adalah kunci di sini, karena taman ini dirancang untuk menenangkan pikiran sebelum upacara teh.

Taman chaniwa menekankan ketenangan dan keheningan, mengingatkan pengunjung untuk melepaskan segala distraksi sebelum memasuki dunia upacara teh yang sakral.

4. Taman Kaiyu-shiki (Taman Jalan Kaki)

Taman kaiyu-shiki adalah jenis taman Jepang yang dirancang untuk dinikmati dengan berjalan kaki. Pengunjung diajak untuk berjalan melalui taman dan menikmati pemandangan yang terus berubah dari sudut pandang yang berbeda. Taman ini sering kali sangat besar dan memiliki berbagai elemen seperti bukit buatan, kolam, dan jembatan.

Ciri-ciri utama taman kaiyu-shiki:

  • Jalan setapak berkelok-kelok: Taman ini menampilkan jalur setapak yang berkelok-kelok, sehingga pengunjung dapat melihat taman dari sudut pandang yang berbeda. Setiap tikungan atau belokan biasanya menampilkan pemandangan baru, memberikan pengalaman yang dinamis dan tidak monoton.
  • Berbagai elemen air: Seperti taman tsukiyama, taman kaiyu-shiki juga menggunakan air sebagai elemen penting, baik dalam bentuk kolam atau sungai buatan. Air terjun buatan juga kadang ditambahkan untuk menciptakan suasana alam yang lebih hidup.
  • Pemandangan lanskap yang disengaja: Taman kaiyu-shiki sering kali dirancang dengan teknik shakkei atau “pemandangan pinjaman”, di mana elemen-elemen alam di luar taman, seperti gunung atau hutan, digunakan sebagai bagian dari lanskap taman. Ini menciptakan kesan bahwa taman lebih besar daripada yang sebenarnya.

Taman kaiyu-shiki adalah jenis taman yang mengundang pengunjung untuk berkelana dan menemukan keindahan alam melalui perjalanan yang santai.

5. Taman Tsubo-niwa (Taman Kecil)

Taman tsubo-niwa adalah jenis taman Jepang yang sangat kecil, sering kali ditemukan di halaman rumah atau di antara bangunan. Taman ini biasanya berukuran sangat terbatas, tetapi meskipun demikian, tetap mengedepankan elemen-elemen penting dari sebuah taman Jepang seperti batu, air, dan tanaman hijau.

Ciri-ciri utama taman tsubo-niwa:

  • Ukuran kecil: Tsubo-niwa biasanya hanya berukuran beberapa meter persegi, namun dirancang dengan cermat agar tetap menghadirkan keindahan dan ketenangan sebuah taman.
  • Elemen dasar: Meskipun kecil, taman ini tetap menampilkan elemen-elemen dasar seperti batu besar, kerikil, dan tanaman hijau. Beberapa taman tsubo-niwa bahkan dilengkapi dengan elemen air kecil seperti air mancur mini.
  • Privasi dan ketenangan: Karena sering kali terletak di tengah area perumahan yang padat, taman ini dirancang untuk memberikan privasi dan tempat berlindung yang tenang dari keramaian kota.

Taman tsubo-niwa adalah contoh sempurna bagaimana keterbatasan ruang tidak menjadi hambatan untuk menciptakan taman yang indah dan damai.

 

Kesimpulan

Taman Jepang adalah perpaduan sempurna antara estetika dan filosofi alam yang mendalam. Setiap jenis taman memiliki ciri khasnya sendiri dan menyampaikan nuansa serta makna yang berbeda. Dari ketenangan meditasi di taman karesansui hingga pengalaman berjalan kaki di taman kaiyu-shiki, setiap jenis taman Jepang menawarkan cara unik untuk berinteraksi dengan alam dan menemukan kedamaian di dalamnya. Jika Anda berencana menciptakan taman Jepang di rumah, pilihlah jenis taman yang sesuai dengan lahan dan tujuan Anda, serta sesuaikan elemen-elemennya untuk menciptakan suasana yang harmonis dan menenangkan.

Baca juga: Tukang Taman Semarang