Penyuntingan jurnal merupakan aspek kritis dalam menjaga kualitas dan integritas publikasi ilmiah. Di Indonesia, Jurnal SINTA (Science and Technology Index) adalah platform penting yang mengindeks jurnal-jurnal ilmiah nasional. Kinerja penyuntingan Jurnal SINTA sangat berpengaruh terhadap kualitas dan reputasi publikasi yang ada di dalamnya. Namun, seperti halnya penyuntingan jurnal di mana pun, terdapat tantangan khusus yang harus diatasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyuntingan Jurnal SINTA. Dalam tulisan ini, kami akan mengevaluasi kinerja penyuntingan Jurnal SINTA, mendiskusikan tantangan yang dihadapi, dan membahas upaya peningkatan yang dapat diambil.
1. Tantangan dalam Penyuntingan Jurnal SINTA
a. Jumlah Naskah yang Tinggi: Jurnal SINTA menerima banyak naskah yang diajukan untuk publikasi setiap tahun. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh penyunting adalah meninjau dan menilai semua naskah dengan waktu dan sumber daya yang terbatas. Tingginya volume naskah dapat mengakibatkan lamanya waktu proses penyuntingan dan mempengaruhi kecepatan publikasi.
b. Kualitas Reviewer: Proses peer-review memainkan peran penting dalam menilai kualitas naskah yang diajukan. Tantangan yang dihadapi adalah mencari dan mempertahankan reviewer yang berkualitas dan terpercaya. Keberhasilan penyuntingan Jurnal SINTA sangat tergantung pada ketersediaan reviewer yang kompeten dan bersedia memberikan waktu dan usaha mereka untuk melakukan peninjauan secara cermat.
c. Penghapusan Naskah Plagiarisme: Mencegah publikasi naskah yang mengandung plagiarisme adalah tantangan lain dalam penyuntingan Jurnal SINTA. Proses deteksi plagiarisme memerlukan perangkat lunak dan keahlian khusus untuk mengidentifikasi dan menghapus naskah yang tidak orisinal.
d. Evaluasi Kualitas Jurnal: Sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk mengindeks jurnal-jurnal ilmiah nasional, evaluasi terus-menerus atas kualitas jurnal yang ada di dalam Jurnal SINTA menjadi tantangan bagi penyunting. Perlu memastikan bahwa jurnal-jurnal yang terindeks mematuhi standar etika, transparansi, dan kualitas yang tinggi.
2. Upaya Peningkatan Kinerja Penyuntingan Jurnal SINTA
a. Peningkatan Ketersediaan Reviewer: Salah satu cara untuk mengatasi tantangan ketersediaan reviewer adalah dengan membangun jaringan reviewer yang lebih luas dan diversifikasi. Selain itu, pelatihan dan dukungan kepada reviewer juga dapat membantu meningkatkan kualitas peninjauan.
b. Penggunaan Teknologi Deteksi Plagiarisme: Menerapkan perangkat lunak deteksi plagiarisme yang canggih dapat membantu menyaring naskah-naskah yang tidak orisinal sebelum masuk ke dalam proses review dan publikasi.
c. Peningkatan Proses Peninjauan: Menyederhanakan dan mempercepat proses peer-review akan membantu mengurangi waktu penilaian dan meningkatkan kecepatan publikasi. Penggunaan sistem manajemen naskah yang efisien dapat membantu mengotomatiskan sebagian proses ini.
d. Peningkatan Komunikasi dengan Penulis: Penyuntingan yang efektif memerlukan komunikasi yang baik dengan para penulis. Memberikan umpan balik yang konstruktif dan transparan akan membantu penulis memahami perubahan yang diperlukan dan meningkatkan kualitas naskah.
e. Meningkatkan Visibilitas Jurnal SINTA: Mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk Jurnal SINTA akan membantu meningkatkan visibilitasnya dan mengundang lebih banyak naskah yang berkualitas tinggi untuk diajukan.
f. Kolaborasi dengan Penerbit: Bekerjasama dengan penerbit dan lembaga ilmiah lainnya dapat membantu meningkatkan kualitas dan reputasi Jurnal SINTA. Kolaborasi ini juga dapat membantu dalam mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi, seperti akses ke teknologi deteksi plagiarisme dan pengadaan sumber daya lainnya.
Dalam rangka menjaga kualitas dan relevansi sebagai sumber pengetahuan ilmiah di Indonesia, evaluasi kinerja penyuntingan Jurnal SINTA secara berkala dan upaya peningkatan yang berkelanjutan sangat penting. Mengatasi tantangan yang dihadapi akan membantu Jurnal SINTA tetap menjadi wadah yang terpercaya bagi peneliti Indonesia untuk mempublikasikan hasil penelitian mereka dan mempromosikan pengembangan ilmu pengetahuan secara nasional.
Baca Juga : ridwaninstitute