Keunggulan Pupuk Kompos dan Cara Membuatnya

Pupuk kompos adalah pupuk yang banyak keunggulannya yang sangat baik untuk tanaman maupun keuangan, nah berikut ini keunggulan pupuk kompos dan cara membuatnya.

 

1. Hemat Biaya

Dengan menggunakan bahan alami sebagai pupuk, petani tentunya akan menghemat biaya untuk pemupukan lahan pertanian dan perkebunan. Keuntungan ini dapat digunakan untuk pembelian bibit unggul dan fase perawatan tanaman untuk hasil yang maksimal.

2. Baik untuk Lingkungan

Penggunaan kompos lebih ramah lingkungan dan mengurangi pencemaran air dan tanah. Sampah organik yang berserakan dapat dikumpulkan dan dijadikan pupuk sehingga tidak menyumbat sungai, yang dapat mengakibatkan banjir

Tumpukan sampah yang besar juga berpotensi mengganggu kesehatan. Sampah dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan organisme lain yang berdampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan.

Oleh karena itu diperlukan pengelolaan sampah yang efektif, yaitu keseimbangan antara sampah dan pengolahan. Salah satunya adalah mengolah sampah atau sampah organik menjadi kompos yang menyuburkan tanah.

3. Baik untuk Tanaman

Kompos memberikan kesuburan pada tanah karena menyediakan unsur hara dan mineral yang dibutuhkan tanaman. Penggunaan kompos di bidang pertanian dan perkebunan tentunya akan menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dan hasil panen yang lebih sehat.

4. Bermanfaat untuk Tanah

Pupuk alami juga dapat digunakan untuk memperbaiki tanah kritis. Struktur tanah yang rusak dapat diperbaiki, dan kompos juga dapat memperbaiki drainase dan pengendalian iklim tanah serta meningkatkan penyerapan air.

Kandungan kompos tanah juga merupakan sumber makanan bagi berbagai mikroorganisme, mengurangi aktivitas mikroba berbahaya dan membantu dalam pelapukan mineral tanah.

 

Cara membuat Pupuk Kompos

Bahan-bahan

  • 100 kg arang sekam
  • 20 kg kaptan (gamping atau dolomit)
  • 400 kg jerami padi
  • 400 kg kotoran ternak
  • 5 kg mikroorganisme pengurai (Orgadec)
  • 80 kg serbuk gergaji

Cara membuat

  1. Kumpulkan semua bahan dan siapkan peralatan untuk pengomposan.
  2. Campurkan 5 kg mikroorganisme pengurai dengan 10 kg arang yang sudah dikupas.
  3. Campur jerami padi, arang kupas, serbuk gergaji, kotoran sapi, kaptan dan aduk semua bahan hingga merata.
  4. Ketika bahan kompos sudah kering, harus ditambahkan air sampai persentasenya mencapai 60%. Lalu bagaimana cara mengukur kadar air 60%? Cara tradisional yang bisa dilakukan adalah tes sederhana. Ambil adonan kompos di tangan Anda, lalu lepaskan. Jika adonan kompos masih berbentuk pegangan saat dilonggarkan (belum bubar), maka ini tandanya adonan kompos sudah memiliki kadar air 60%.
  5. Pengomposan juga harus diperhatikan. Pertama tempatkan bahan kompos setebal 10 cm pada area yang telah disediakan. Kemudian mikroorganisme pengurai tersebar di atasnya. Tumpuk lagi dengan campuran kompos berikutnya, juga setebal 10 cm. Kemudian taburi lagi dengan mikroorganisme pengurai. Cara ini diulangi sampai campuran kompos mencapai ketinggian minimal 1 meter.
  6. Tumpukan kompos kemudian ditutup rapat. Tujuannya adalah untuk menjaga proses pengomposan serta suhu dan kelembaban konstan.
  7. Penting untuk memeriksa suhu pada hari kedua setelah melakukan prosedur di atas. Jika suhu naik dari sebelumnya, berarti proses pengomposan berjalan dengan baik atau jika ingin praktis bisa menggunakan mesin pencacah kompos dan mesin pencacah sampah organik.
  8. Kemudian kompos perlu dibalik setiap 7 hari atau 1 minggu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan suplai oksigen. Jangan lupa juga untuk mengecek kelembapannya. Ketika kompos sudah kering, air harus ditambahkan untuk menjaga kelembaban pada 60%.
  9. Tanda bahwa proses pengomposan telah berakhir adalah suhu adonan yang berada di bawah 30 derajat Celcius. Tutup rapat dengan plastik lagi. Pada hari ke-21, proses pembalikan dilakukan sebanyak dua kali. Maka suhu harus diperiksa lagi hari itu. Tidak hanya itu, warna kompos juga perlu diperiksa. Biasanya berubah menjadi coklat tua kehitaman.
  10. Kompos dapat disaring melalui saringan kawat kemudian dimasukkan ke dalam karung. Kompos harus disimpan di ruangan yang terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung.